Read more: Cara Membuat Tulisan Judul Blog Berjalan http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-tulisan-judul-blog.html#ixzz1hJHYy17R Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike Twitter Bird Gadget
Rss Feed

Tugas Bhs Inggris


Television Destroys Lives
A small box that can give rise to impressions and sound is often referred to by the television. He has been a staple of the community. In fact, it is not uncommon in a household where there is more than one television. As a necessity, watching television is mostly done by the people of Indonesia. In fact according to a recent study, at least 12 hours per day people spend time in front of the television screen. So television has been able to change or adjust the pattern of life.
Function of television is:
a) As a medium of illumination
b) As a medium of education
c) As a media entertainment
d) As a media campaign

But behind it all, television has many negative impacts that can destroys lives.
Television as the main broadcast media has a lot of influence on the social conditions of society. Not only kids who can not distinguish between good and bad impressions, but parents who already knew would be negatively affected by television.

The time children spend watching television in different families can be more than the parents, especially the teachers. According to Summer, and Penny Backer (1978) that the average child will watch television for 3,000 to 5,000 hours before entering elementary school. Over time, these children graduate from high school will spend time watching approximately 10,800 hours in school and 15,000 hours watching television.

Children are the most vulnerable group of viewers to the negative impact of TV broadcasts. 2002 data on the number of hours watching TV on children in Indonesia is approximately 30-35 hours / week or 1560 to 1820 hours / year. This figure is far greater than the hours of learning in primary schools are not up to 1000 hours / year. Currently the number of TV shows for preschoolers and elementary school about 80 titles per week airing in 300 times the exposure for 170 hours. So, in addition to already excessive, too many events for children are not safe.

The events displayed by the TV very little attention to the element of safety for small children. Events that contain violence, sex, and crime that display a lot of daylight. The news is often filled with criminal cases. Children will easily get a spectacle that should not be their witness. No wonder kids today can do things that violate the norms of law. Stealing, fighting, rape and other forms of crime is something we often see on TV with the offender is a child. How not someone who often see criminal events, violence, sex and so it would be easy to be affected or have the urge to do so.

In psychology described by Pavlov, when we pair the neutral stimuli or stimuli conditioned by certain stimuli (unconditioned) then it will give birth to a particular situation. TV Show called neutral stimuli while children called unconditioned stimuli it will bring a certain behavior, such as imitation. If this is done constantly then the potential for building a child's personality, a bad personality.

How is this country going forward and have a high human family resources if every day children are bombarded with the shows that mental damage them. Corruption is now the center of conversation is a form of crime that can also be transmitted through the media. Seeing people sitting centrally important dijabatan government corruption, it is no wonder if the local officials also chimed. Media is one of the factors that contributed to the spreading corruption. Community instead fear the penalties for criminals who aired through the media, but they will be more motivated to engage in corruption.

TV shows can also remove the customs handed down from their ancestors. For those who are Muslims usually they always come to the mosque for congregational prayers at sunset, but with the TV habit that turns into watching TV with family members each evening.

TV media can provide a lot of the bad side of human life. Broadcasts were aired on TV makes children develop into adults who deviate, large-scale exploitation of the poor, fooling people with the shows that are not qualified, the effects on health, and eliminate habits inherited by our ancestors.

Read More..

Contoh Resensi Sederhana



Resensi : menilai baik-buruk suatu karya.


*Contoh resensi :

> Resensi 1

Gubuk Kecil di Tepi Sungai

I Latar belakang : Mengetahui isi yang terkandung dalam cerpen.

II Sinopsis :
Ada satu keluarga yang merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib, berharap keluarganya dapat hiduplebih baik daripada di desa. Namun nyatanya sekarang Samin menjadi pemulung dan tinggal di gubuk kecil di tepi sungai yang dikelilingi oleh sampah-sampah dan berbau sangat menyengat. Samin sangat menyesal akan tindakannya menjual rumahnya di desa dan membawa keluarganya hidup di Jakarta. Suatu ketika saat ia sedang merenungi nasibnya, tiba-tiba tercium bau asap kebakaran dan ia pun mulai sadar bahwa rumah gubuknya dibakar dan di gusur oleh sekelompok petugas. Ia telah berusaha membela harga dirinya dan meminta belas kasihan agar rumahnya tidak di gusur. Namun apa daya, semua usaha nya sia-sia, dan semua gubuk pun rata dengan tanah.

III Penilaian
3.1 kelebihan buku : mengandung hikmah dan menyadarkan kita akan pentingnya berfikir panjang sebelum bertindak dan sebelum kita menyesal. Bahasanya mudah di pahami.
3.2 Kelemahan buku: ceritanya agak sedikit bertele-tele
3.3 Unsur bahasa : Bahasa yang di gunakan mudah di mengerti

IV Identitas buku
4.1 Judul buku : Gubuk kecil di tepi sungai
4.2 Pengarang : Sari Narulita
4.3 Penerbit : Cerpenis Indonesia, dunia wanita
4.5 Tahun terbit :
4.6 Tebal halaman: 2 halaman

V Judul resensi : Penyesalan seorang pemulung

Selamat mencoba :) semoga berhasil.
Read More..

KUTU BERAS





Kutu yang satu ini sering kita jumpai, pastinya di beras. Walaupun tidak menimbulkan penyakit jika termakan, namun tetap saja akan mengurangi selera makan kita. Biasanya kutu beras ada di sebabkan oleh beras yang sudah lama atau di timbun terlalu banyak. Bagaimana cara menghilangkannya?
Banyak yang berpendapat cara menghilangkannya dengan menggunakan bawang putih, atau menutup tempat beras tersebut dengan menggunakan kain basah, namun dengan cara itu akan menyebabkan beras lembab dan bau.
Saya pernah mengalami kebanjiran kutu beras,jijik sekali melihatnya. Menggunakan cara ini itu tidak berhasil-berhasil. Setelah melakukan percobaan akhirnya berhasil, yaitu dengan cara yang biasanya beras saya simpan di “cosmos” (tempat penyimpanan beras) kali ini saya simpan di ember, lalu di tutup . Alhasil, kutu beras pun tidak ada lagi. Simple sekali ya ternyata. Namun sebelumnya jemur dulu beras tersebut di atas wadah yang terbuat dari alumunium atau metal, sehingga kutu tersebut hilang dengan sendirinya.

Berikut lebih jelasnya :
>http://gregoriusadhi.blogspot.com
Sitophilus oryzae adalah nama latin dari kutu beras. Kutu dewasa ukurannya lebih kecil dari bulir beras. Panjangnya sekitar 3mm. Tubuhnya berwarna abu - abu kehitaman dengan bintik - bintik hitam di atasnya. Kutu beras berasal dari Asia. Namun, kini telah menjadi hama bahan pangan di seluruh dunia.
Sitophilus oryzae hidup di tumpukan bahan pangan, seperti beras, jagung dan gandum. Kutu ini berkembang biak sangat cepat. Bedasarkan penelitian, kutu betina dapat bertelur 2 - 6 butir setiap harinya. Untuk menyimpan telurnya, kutu betina melubangi bulir beras dengan rahangnya. Satu lubang hanya untuk satu butir telur.
Kutu beras dapat hidup selama beberapa bulan. Selama hidup, kutu betina mampu menghasilkan sekitar 400 butir telur. Telur akan menetas menjadi larva setelah 3 hari. Larva akan hidup pada lubang beras selama 18 hari. Setelah itu akan menjadi pupa selama 5 hari, lalu bermetamorfosis menjadi kutu.
Kutu beras merupakan hama perusak bahan pangan. kutu ini tidak hanya menyerang beras, jagung dan gandum, tetapi juga merusak bahan pangan lainnya seperti sorgum, ketela, kedelai, kacang hijau, biji semangka, hingga biji bunga matahari.
Cara lain untuk menghilangkannya :
Kutu beras hidup pada suhu 27 sampai 31 derajat Celcius. kutu akan mati pada suhu di bawah 17 derajat Celcius. Oleh karena itu, salah satu cara menghindari beras agar tidak diserang kutu adalah dengan menyimpan beras di tempat dengan suhu di bawah 17 derajat Celcius.

Silahkan mencoba :) semoga bermanfaat .
Read More..

Tikus Narsis + Pintar



"Tikus" apa yang ada di benak anda mengenai tikus ?
Tikus menjadi musuh para pentani, namun tak hanya petani yang memusuhi tikus, begitu juga masyarakat yang kedapatan di rumahnya berkeliaran tikus .
Berikut akan saya ceritakan mengenai tikus yang berada di rumahku .

Pada umumnya tikus-tikus takut pada manusia, mereka berlari-lari jika melihat manusia dan tidak berani menampakan dirinya, namun tikus-tikus di rumahku berbeda .
Mereka selalu berkeliaran, sesuka hati mereka walaupun dengan berlari secepatmungkin .
Selain itu, tikus di rumahku sangat lah pintar .
jika 5 menit saja makanan tidak di tutup oleh tudung saji (penutup makanan) makanan di rumahku lagsung di lahap oleh tikus, jangankan ayam, mie pun di bawa dengan bungkus-bungkusnya, ckck keterlaluan kan ?
Berkali-kali saya mencoba untuk membunuh tikus-tikus itu dengan berbagai cara, hasilnya nihil .
1. Dengan menggunakan racun tikus : hari pertama ada beberapa yang mati, hari kedua dan selanjutnya tidak ada lagi yang mati (mungkin karena mereka jadi mengetahui niat busuk kami), pintar sekali kan ? dan yang mati malah cicak dan kucing yang ada di rumahku .
2. Dengan menggunakan Lem tikus : makanannya habis, tikusnya tidak ada yang dapat .
3. Dengan perangkap tikus : seringnya makanannya saja yang habis, tikusnya tidak dapat .
Ada yang memiliki usul untuk membantu menghilangkan tikus-tikus tersebut dari rumahku ?
Seperti tampak pada gambar di atas, tikus tersebut tidak takut dengan kamera, malah iya seperti yang asyik berpose, ckck :)
*Suci Ramadhani
Read More..

Smokey, Kucing dengan Suara Terkeras di Dunia


LONDON--MICOM: Seekor kucing bernama Smokey sukses mencatatkan namanya dalam buku Guinness World Records setelah mencatatkan suara terkeras dibanding kucing rumah lainnya.


Guinness, Jumat (6/5), mengatakan kucing berbulu abu-abu dan putih itu memiliki suara berkekuatan 67,7 desibel. Dalam sebuah video, kucing berusia 12 tahun itu memiliki suara seperti burung dara yang marah.

Nama Smokey mulai dikenal pada Februari lalu saat pemiliknya Ruth Adams menggelar kejuaraan lokal untuk menemukan kucing dengan suara terkeras. Seorang penonton yang merekam perlombaan tersebut mengirimkan video miliknya kepada Guinness.

Guinness mengatakan suara binatang terkeras adalah gelombang frekuensi rendah yang dikeluarkan paus biru dan paus sirip ketika mereka saling berkomunikasi. Kedua binatang itu mengeluarkan suara mencapai 188 desibel. Sebagai pembanding, mesin pemotong rumput mengeluarkan suara sebesar 90 desibel. (AP/OL-13)

http://www.mediaindonesia.com
Read More..